Sabtu, 07 Oktober 2017

laporan praktikum


LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI
SISTEM RANGKA DAN SISTEM  PERNAPASAN


MAULIDA SRI KAROMAH
3/26/2017




Kata pengantar
                                                    
                        Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar dan Maha melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya. Sehingga saya  dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk laporan ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
                        Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu eksis membantu beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
                        Dalam penyusunan laporan ini, tentu banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril mapun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingga kepada :
1.      H. ABDUL WAHID, S.Pd selaku kepala sekolah MAS AL-MUHAJIRIN
2.      SILVY AL NISVA, S.Pd  selaku guru BIOLOGI  MAS AL-MUHAJIRIN
3.      Secara khusus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepda Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun materil.
4.      Ucapan terimakasih penulis kepada semua sahabat yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
                        Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, Amin.


                                                                                                                                Pondidaha 26 maret 2017

Penulis


Bab i
Pendahuluan


                                         A.Tulang
Menurut bahan pembentuknya tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan Katilago dan tulang keras Osteon.
Tulang rawan besifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan Kondrosit Iyang mensekresikan matriks Kondrin berupa hialin atau kolagen. Tulang rawan pada anak berasal mesenkim dengan kandungan Kondrosit lebih banyak dari Kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa  kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan Perikondrium  yang banyak mengandung Kondroblas (pembentuk kondrosit).
Tulang rawan pada orang dewasa antara lain terdapat pada cincin btang tenggorokan an daun telinga. Pembentuk tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Katilago memiliki rongga yang akan terisi oleh Osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk odteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan akan melingkari pembulu darah dan serabut saraf membentu sistem Harves. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau Osifikasi.  Jenis Osifikasi adalah desmal dan kondral, kondral meliputi Perinkondral dan Enkondral. Tulang keras atau Osteon terbagi menjadi:
·         Tulang panjang (tulang pipa)
·         Tulang pipih
·         Tulang pendek
·         Tulang peneumatika
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1)     Bagian ujung yang disebut diafise, dipusatnya terdapat rongga yang berisi sum-sum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas Osteoklas (perombakan tulang)
2)     Diantara epifise dan diafise terdapat cakram epifise (discus epiphysealis). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi
Sum-sum tulang ada 2 jenis yaitu:
1)     Sum-sum tulang merah (Medulla ossium rubba)
2)     sum-sum tulang kuning (medulla ossium flava)
                                      B.   Defenisi Asam Klorida (HCL)
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCL). Yang merupakan asam kuat dan merupakan komponen utama dalam asam lambung


Bab II
Model praktikum


1.      Tujuan
§  Mengamati perbedaan struktur tulang bila direndam dalam larutan asam
2.      Alat dan bahan
1)     Tulang paha ayam
2)     Larutan HCL (cuka)
3)     Air
4)     Wadah kaca
5)     Tisu
3.              Cara kerja
1)     Sediakan alat dan bahan.
2)     Cuci tulang sampai bersih hingga tidak ada lagi daging yang menempel.
3)     Siapkan larutan HCL (cuka) murni dan larutan cuka campuran (cuka + air) dengan perbandingan  1 : 1, dan masukan tulang tersebut sampai semua bagian terendam.
4)     Rendam tulang ± 10 menit, setelah 10 menit amati tulang mulai dari tekstur, warna endapan, dan warna tulang. Perhatikan perubahan pada tulang yang direndam cuka mirni dan cuka yang dicampur air.
5)     Kemuadian setelah ± 15 menit, lakukan hal yang sama seperti cara nomor 4.
6)     Dan biarkan tulang selama ± 30 menit amati tulang dan catat hasil pengamatan pada tabel yang telah di buat.
7)     Rendaman tulang biarkan selama tiga hari.
8)     Setelah direndam selama tiga hari angkatlah tulang dari rendaman, kemudian bilas dengan air, keringkan dengan tissue dan kemudian letakan di wadah kering
9)     Kemudian bandingkan struktur tulang yang direndam kedalam larutan cuka murni dengan tulang ayam yang direndam dengan larutan cuka+air.


Bab III
Pembahasan hasil pengamatan

A)    Tabel pengamatan
Cuka murni (tanpa campuran air)
no

Waktu

Warna tulang

Endapan

Keras/lunak
1

O menit

Putih kemerahan

Jernih

keras
2

10 menit

Putih pucat

Mulai sedikit keruh

keras
3

15 menit
Kuning pucat dan bagian ujung tulang ungu pucat

Semakin keruh

Mulai lunak
4

30 menit
Kuning pucat kedua bagian ujung tulang terlihat ungu pucat
Semakin bertambah keruh dari sebelumnya

Lunak pada  kedua bagian ujung tulang
5

3 hari
Tulang berubah menjadi berwana kuning sedikit pucat
Endapanya sangat keruh
Lunak dan lentur


Cuka campuran (cuka+air) 1:1
no

Waktu

Warna tulang

Endapan

Keras/lunak
1

O menit

Putih kemerahan

Jernih

keras
2

10 menit

Putih kekuningan

Jernih

keras
3

15 menit
Kuning pucat pada bagian tengah dan pada bagian ujung tulang ungu pucat

Semakin keruh

Keras
4

30 menit
Bagian tengah kuning sedikit cerah dan kedua ujung tulang ungu pucat
Keruh kekuning-kuningan

keras
5

3 hari
Tulang menjadi berwarna kunig
Endapanya keruh bagian bawah dan jernih bagian atas endapan

Lunak pada bagian kedua ujung tulang. Bagian tengah tulang tetap keras
B)     analisa data
1)      warna pada tulang
selah tulang paha ayam dimasukan dalam larutan cuka ternyata terdapat perubahan pada warna tulang, sebelum dimasukan warnanya masih putih kemerahan dan terlihat masih segar.
Tetapi setelah dimasukan kedalam larutan selama beberapa waktu warna tulang mulai berubah. Penyebabnya adalah larutan HCl, warna tersebut berubah karena molaritas warna yang ada pada tulang yang sekaligus diikat oleh kalsium di masriks tulang terlarut oleh larutan asam kuat HCl sehingga kesegaran warna pada tulang tersebut pudar dan berubah menjadi pucat.
2)      Struktur tulang (keras/lunak)
Struktur pada tulang sebelum dimasukan kedalam larutan HCl sangat kuat, tetapi setelah dimasukan kedalam larutan selama beberapa waktu struktur keras pada tulang perlahan berubah dan akhirnya menjadi lunak. Akan tetapi tidak semua bagian tulang lunak ada di bagian tengah yang tidak lunak dan lentur karena banyak zat-zat organik yang dapat menjadikan tulang kuat dan keras.
Dalam kondisi tertentu tulang tersebut akan menjadi lunak sehingga fungsi kalsium penguat dan yang membantu pertumbuhan tulang menjadi lemah atau rendah bahkan hilang karena kadar atau komposisi kalsium pada tulang menurun drastis. Selain itu zat-zat lain yang ada pada tulang keras seperti fosfor, bikabornat, Mg, Na, K dan hidrosi apit juga terlarut dan menurun drastis sehingga tulang menjadi lentur dan lunak.
3)      Endapan
Bukan hanya warna dari tulang saja yang berubah larutan atau endapan juga berubah menjadi keruh. Asam cukayang berfungsi sebagai mineral yang menyebabkan zat kapur (kalsium karbonat, kalsium fosfat, zat perekat dan protein) yang mengisi ruang antar sel, keluar dari dalam tulang membentuk endapan di dalam larutan cuka yang menyebabkan kalsium yang berada di dalam larutan cuka membentu endapan.
C)     Pertanyaan diskusi
1.      Mengapa struktur tulang berbeda antar sebelum direndam dan sesudah direndam larutan asam?
Penjelasan: Sebelum dimasukan kedalam larutan HCl tulang paha ayam sangat kuat tetapi setelah dimasukan tulang menjadi lunak dan lentur, dapat dibengkokkan dan dipatahkan.
Hal ini membuktikan larutan HCl mengandung gabungan unsur gas mulia yaitu Hidrogen (H), dan unsur lain berupa Clor (Cl) benar-benar dapat menurunkan zat-zat atau unsur-unsur yang ada pada tulang terutama pada kadar kalsium pada tulang. Sehingga zat-zat penguat tulang menurun drastis karena telah terlarut oleh kuatnya larutan HCl. Asam klorida adalah zat pelarut yang mengandung kadar molaritas yang tinggi.
Tulang yang direndam dalam larutan HCl menjadi lunak karena kadar kalsium dan zat-zat penguat menurun , sehingga yang tersisa adalah kolagen dan zat organik lain. Ini disebakan karena asam cuka berfungsi sebagai mineral yang menyebabkan zat kapur yang mengisi ruang atar sel keluar dari dalam tulang dan membentuk endapan.
Akan tetapi tidak seluruh bagian tulang lentur, ada dibagian tengah yang tidak lunak dan lentur karena banyak mengandung zat-zat organik yang dapat menjadikan tulang kuat dan keras.
2.      Apakah tulang yang sudah mengalami perubahan struktur setelah perendaman akan mempengaruhi fungsi tulang ?
Penjelasan: Tentu fngsi tulang berubah fungsi awal tulang sebagai penyokong tubuh. Tulang yang telah direndam larutan HCl kadar kalsiumnya telah menurun drastis, selain itu zat-zat lain seperti fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na dan K juga terlarut. Tulang yang telah direndam larutan HCl tidak bisa lagi digunakan untuk menyokong tubuh dikarenakan hilangnya zat-zat tersebut yang berfungsi sebagai penguat dan membantu pertumbuhan tulang menurun drastis.
3.      Apa fungsi kalsium pada tulang ?
Penjelasan: fungsi kasium pada tulang ada dua yaitu :
o   Sebagai penguat tulang
o   Dan membantu pertumbuhan tulang


                        Bab iv
       Penutup

A.      Kesimpulan
Keadaan tulang paha ayam setelah direndam larutan HCl menjdi elastis dan rapuh perbedaan tulang paha ayam terletak pada warna tulang, endapan dan struktur tulang yang berubah karena pengaruhasam klorida terhadap kalsium tulang seperti pada reaksi berikut:
HCl + CCl  → CaCl2 +H2
Umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh semuanya berasal dari luar kedalam  akan menemukan lapisan-lapisan Kalsium, Sum-sum, Fosfat, Zat kapur.
B.      Lampiran


                         Bab i
                     Pendahuluan

A.      Landasan teori
Bernapas merupakan kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup. Bernapas adalah proses menghirup oksigen dan menghembuskan karbon dioksida,
Tujuan manusia bernafas adalah menghasikan energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Proses pernapasan pada makhluk hidup berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor begitu juga dengan alat pernapasannya.
Mekanisme pernapasan terbagi menjadi dua yaitu ;
1.      Pernapasan dada
Pernapasan dada tejadi karena otot-otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini membuat tekakan dalam rongga dada mengecil dan paru-parau mengembang. Pada saat paru-paru mengembang tekanan udara diluar lebih besar daripada di dalam paru-paru akibatnya udara masuk, sebaliknya saat antar tulang rusuk berelaksasi tulang rusuk turun. Akibatnya volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnyapun naik pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar
2.      Pernapasan perut
Pernapasan ini terjadi karena gerakan diagfragma. Jika otot diagfragma berkontraksi rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya udara akan masuk kedalam paru-paru. Saat otot diagfragma relaksasi diagfragma kembali kekeadaan semula, saat itu rongga dada akan menyempit mendorong paru-paru sehingga mengempis selanjutnya udara pada paru-paru akan keluar.
Proses pernapasan meliputi dua proses yaitu:
1.      Inspirasi
Bila otot antar tulang rusuk berkontaksi maka tulang-tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di paru-paru mengecil sehingga udara di luar yang mempunyai tekananlebih besar masuk kedalam paru-paru.
2.      Ekspirasi
Bila otot-otot antar tulang rusuk berileksasi maka tulang-tlang rusuk tertekan sehingga rongga dada mengecil , akibatnya tekanan udara di paru-paru memebsar sehingga udara keluar.
                           Bab ii
                   Model praktikum

A.        Tujuan
Mengetahui mekanisme inspirasi dan ekspirasi
B.        Alat dan bahan
1.      Toples plastik bening
2.      Balon tiup
3.      Selang plastik
4.      Lem korea
5.      Karet gelang
C.        Cara kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Lubangi toples pada bagian bawah
3.      Potong selang dengan panjang yang tidak menyentuh dinding toples. 3 cm 2 bagian, 8 cm 1 bagian
4.      Kedua potobgan selang yang pengek salah atu ujngnya dipotong
5.      Kedua selang potongan pendek dan panjang disatukan membentuk huruf “Y” menggunakan lem
6.      Lubangi penutup toplesbseukuran dengan selang pelastik
7.      Tutup bagian bawah toples dengan balon
8.      Ambil dua balon dan ikat pada selang pelastik lalu masukan selang yang panjang pada penutup toples
9.      Tutup rapat toples, tambahkan lem disekitar selang agar tidak ada celah
10.  Tarik balon pada bagian bawah botol ke bawah


Bab III
Pembahasan hasil pengamatan

v    Pembahasan hasil pengatan
1.    Apa yang terjadi pada kedua balon kecil setelah kalian menarik bahan pada bagian bawah toples ke bawah ?
Penjelasan: Saat balon ditarik maka balon yang berda di dalam botol menggembung karena terisi udara, hal ini disebabkan tekanan udara I dalam toples berkurang sedangkan tekanan udara diluar toples (udara bebas) yang tetap menjadi lebih besar sehingga udara di luar toples akan mengalir kedalam balon dalam toples yang diumpamakan sebagai paru-paru, proses yang seperti ini disebut proses inspirasi.
2.    Apa yang terjadi bila balon bagian bawah dilepas kembali ?
Penjelasan: Keadaan balon dalam toples saat membran (balon yang di tarik) dikembalikan adalah mengempis hal ini disababkan karena tekanan udara di luar mengecil atau berkurang sehingga udara dalam toples keluar. Udara yang keluar membuat balon di dalam toples mengempis ini disebut ekspirasi.



     Bab iv
   Penutup

A.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan tentang cara kerja pau-paru dalam praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan model paru-paru yang telah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa ketika balon bagian bawah ditarik maka balon yang berda dalam toples menggelembung karena terisi udara, proses ini disebut proses inspirasi. Sedangkan ketika bagian bawah dilepas kekeadaan semula balon yang berda dalam toples mengempis proses ini di sebut  ekspirasi.
Jadi dalam sistem pernapasan manusia asa proses inspirasi ddan ekspirasi yaitu pengambilan udara pernapasan dari udara bebas untuk masuk kedalam tubuh atau paru-paru serta mengeluarkan gas sisa keudara bebas. Pengambilan udara dikenal dengan inspirasi sedangkan pengeruaranya dikenal dengan ekspirasi.
B.      Lampiran`

  Manusia dan kebudayaan BAB I PENDAHULUAN     A.  Latar Belakang   Indonesia terkenal dengan keragaman budayany...