|
LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI
|
|
SISTEM
RANGKA DAN SISTEM PERNAPASAN
|
|
|
|
|
|
MAULIDA SRI KAROMAH
|
|
3/26/2017
|
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat
Allah SWT Yang Maha Mendengar dan Maha melihat dan atas segala limpahan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk
laporan ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta
seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu eksis membantu beliau dalam
menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
Dalam penyusunan laporan
ini, tentu banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril mapun materil.
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingga
kepada :
1.
H. ABDUL WAHID, S.Pd selaku kepala sekolah MAS AL-MUHAJIRIN
2.
SILVY AL NISVA, S.Pd selaku
guru BIOLOGI MAS AL-MUHAJIRIN
3.
Secara khusus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepda Ayah dan
Ibu yang telah memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun
materil.
4.
Ucapan terimakasih penulis kepada semua sahabat yang telah banyak
memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna maka saran dan kritik yang
konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis dan
para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah
disisi-Nya, Amin.
Pondidaha 26
maret 2017
Penulis
Bab
i
Pendahuluan
A.Tulang
Menurut bahan pembentuknya tulang dapat
dibedakan menjadi tulang rawan Katilago
dan tulang keras Osteon.
Tulang rawan besifat lentur, tersusun atas
sel-sel tulang rawan Kondrosit Iyang mensekresikan
matriks Kondrin berupa hialin atau
kolagen. Tulang rawan pada anak berasal mesenkim dengan kandungan Kondrosit lebih banyak dari Kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal
dari selaput tulang rawan Perikondrium yang banyak mengandung Kondroblas (pembentuk kondrosit).
Tulang rawan pada orang dewasa antara lain
terdapat pada cincin btang tenggorokan an daun telinga. Pembentuk tulang keras
berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim).
Katilago memiliki rongga yang akan terisi oleh Osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk odteosit
(sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan akan melingkari pembulu
darah dan serabut saraf membentu sistem Harves.
Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi
keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan
atau Osifikasi. Jenis Osifikasi
adalah desmal dan kondral, kondral meliputi Perinkondral
dan Enkondral. Tulang keras atau Osteon terbagi menjadi:
·
Tulang panjang (tulang pipa)
·
Tulang pipih
·
Tulang pendek
·
Tulang peneumatika
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1) Bagian
ujung yang disebut diafise,
dipusatnya terdapat rongga yang berisi sum-sum tulang. Rongga terbentuk karena
aktivitas Osteoklas (perombakan
tulang)
2) Diantara
epifise dan diafise terdapat cakram epifise
(discus epiphysealis). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan
pertumbuhan tinggi
Sum-sum tulang ada 2 jenis yaitu:
1) Sum-sum
tulang merah (Medulla ossium rubba)
2) sum-sum
tulang kuning (medulla ossium flava)
B. Defenisi
Asam Klorida (HCL)
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas
hidrogen klorida (HCL). Yang merupakan asam kuat dan merupakan komponen utama
dalam asam lambung
Bab
II
Model
praktikum
1. Tujuan
§ Mengamati
perbedaan struktur tulang bila direndam dalam larutan asam
2. Alat
dan bahan
1)
Tulang paha ayam
2)
Larutan HCL (cuka)
3)
Air
4)
Wadah kaca
5)
Tisu
3.
Cara kerja
1) Sediakan
alat dan bahan.
2) Cuci
tulang sampai bersih hingga tidak ada lagi daging yang menempel.
3) Siapkan
larutan HCL (cuka) murni dan larutan cuka campuran (cuka + air) dengan
perbandingan 1 : 1, dan masukan tulang
tersebut sampai semua bagian terendam.
4) Rendam
tulang ± 10 menit, setelah 10 menit amati tulang mulai dari tekstur, warna
endapan, dan warna tulang. Perhatikan perubahan pada tulang yang direndam cuka
mirni dan cuka yang dicampur air.
5) Kemuadian
setelah ± 15 menit, lakukan hal yang sama seperti cara nomor 4.
6) Dan
biarkan tulang selama ± 30 menit amati tulang dan catat hasil pengamatan pada
tabel yang telah di buat.
7) Rendaman
tulang biarkan selama tiga hari.
8) Setelah
direndam selama tiga hari angkatlah tulang dari rendaman, kemudian bilas dengan
air, keringkan dengan tissue dan kemudian letakan di wadah kering
9) Kemudian
bandingkan struktur tulang yang direndam kedalam larutan cuka murni dengan
tulang ayam yang direndam dengan larutan cuka+air.
Bab III
Pembahasan hasil pengamatan
A) Tabel
pengamatan
|
Cuka murni
(tanpa campuran air)
|
||||
|
no
|
Waktu
|
Warna
tulang
|
Endapan
|
Keras/lunak
|
|
1
|
O menit
|
Putih
kemerahan
|
Jernih
|
keras
|
|
2
|
10 menit
|
Putih
pucat
|
Mulai
sedikit keruh
|
keras
|
|
3
|
15 menit
|
Kuning
pucat dan bagian ujung tulang ungu pucat
|
Semakin
keruh
|
Mulai
lunak
|
|
4
|
30 menit
|
Kuning
pucat kedua bagian ujung tulang terlihat ungu pucat
|
Semakin
bertambah keruh dari sebelumnya
|
Lunak
pada kedua bagian ujung tulang
|
|
5
|
3 hari
|
Tulang
berubah menjadi berwana kuning sedikit pucat
|
Endapanya
sangat keruh
|
Lunak dan
lentur
|
|
Cuka campuran
(cuka+air) 1:1
|
||||
|
no
|
Waktu
|
Warna
tulang
|
Endapan
|
Keras/lunak
|
|
1
|
O menit
|
Putih
kemerahan
|
Jernih
|
keras
|
|
2
|
10 menit
|
Putih
kekuningan
|
Jernih
|
keras
|
|
3
|
15 menit
|
Kuning
pucat pada bagian tengah dan pada bagian ujung tulang ungu pucat
|
Semakin keruh
|
Keras
|
|
4
|
30 menit
|
Bagian
tengah kuning sedikit cerah dan kedua ujung tulang ungu pucat
|
Keruh
kekuning-kuningan
|
keras
|
|
5
|
3 hari
|
Tulang
menjadi berwarna kunig
|
Endapanya
keruh bagian bawah dan jernih bagian atas endapan
|
Lunak pada
bagian kedua ujung tulang. Bagian tengah tulang tetap keras
|
B) analisa
data
1) warna pada
tulang
selah tulang paha ayam dimasukan dalam larutan cuka ternyata
terdapat perubahan pada warna tulang, sebelum dimasukan warnanya masih putih
kemerahan dan terlihat masih segar.
Tetapi setelah dimasukan kedalam larutan selama beberapa
waktu warna tulang mulai berubah. Penyebabnya adalah larutan HCl, warna
tersebut berubah karena molaritas warna yang ada pada tulang yang sekaligus
diikat oleh kalsium di masriks tulang terlarut oleh larutan asam kuat HCl
sehingga kesegaran warna pada tulang tersebut pudar dan berubah menjadi pucat.
2) Struktur
tulang (keras/lunak)
Struktur pada tulang sebelum dimasukan kedalam larutan HCl
sangat kuat, tetapi setelah dimasukan kedalam larutan selama beberapa waktu
struktur keras pada tulang perlahan berubah dan akhirnya menjadi lunak. Akan
tetapi tidak semua bagian tulang lunak ada di bagian tengah yang tidak lunak
dan lentur karena banyak zat-zat organik yang dapat menjadikan tulang kuat dan
keras.
Dalam kondisi tertentu tulang tersebut akan menjadi lunak
sehingga fungsi kalsium penguat dan yang membantu pertumbuhan tulang menjadi
lemah atau rendah bahkan hilang karena kadar atau komposisi kalsium pada tulang
menurun drastis. Selain itu zat-zat lain yang ada pada tulang keras seperti
fosfor, bikabornat, Mg, Na, K dan hidrosi apit juga terlarut dan menurun
drastis sehingga tulang menjadi lentur dan lunak.
3) Endapan
Bukan hanya warna dari tulang saja yang berubah larutan atau
endapan juga berubah menjadi keruh. Asam cukayang berfungsi sebagai mineral
yang menyebabkan zat kapur (kalsium karbonat, kalsium fosfat, zat perekat dan
protein) yang mengisi ruang antar sel, keluar dari dalam tulang membentuk
endapan di dalam larutan cuka yang menyebabkan kalsium yang berada di dalam
larutan cuka membentu endapan.
C) Pertanyaan
diskusi
1. Mengapa
struktur tulang berbeda antar sebelum direndam dan sesudah direndam larutan
asam?
Penjelasan: Sebelum
dimasukan kedalam larutan HCl tulang paha ayam sangat kuat tetapi setelah
dimasukan tulang menjadi lunak dan lentur, dapat dibengkokkan dan dipatahkan.
Hal ini membuktikan larutan HCl mengandung gabungan unsur gas
mulia yaitu Hidrogen (H), dan unsur lain berupa Clor (Cl) benar-benar dapat
menurunkan zat-zat atau unsur-unsur yang ada pada tulang terutama pada kadar
kalsium pada tulang. Sehingga zat-zat penguat tulang menurun drastis karena
telah terlarut oleh kuatnya larutan HCl. Asam klorida adalah zat pelarut yang
mengandung kadar molaritas yang tinggi.
Tulang yang direndam dalam larutan HCl menjadi lunak karena
kadar kalsium dan zat-zat penguat menurun , sehingga yang tersisa adalah
kolagen dan zat organik lain. Ini disebakan karena asam cuka berfungsi sebagai
mineral yang menyebabkan zat kapur yang mengisi ruang atar sel keluar dari
dalam tulang dan membentuk endapan.
Akan tetapi tidak seluruh bagian tulang lentur, ada dibagian
tengah yang tidak lunak dan lentur karena banyak mengandung zat-zat organik
yang dapat menjadikan tulang kuat dan keras.
2. Apakah
tulang yang sudah mengalami perubahan struktur setelah perendaman akan
mempengaruhi fungsi tulang ?
Penjelasan:
Tentu fngsi tulang berubah fungsi awal tulang sebagai penyokong tubuh.
Tulang yang telah direndam larutan HCl kadar kalsiumnya telah menurun drastis,
selain itu zat-zat lain seperti fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na dan K juga
terlarut. Tulang yang telah direndam larutan HCl tidak bisa lagi digunakan
untuk menyokong tubuh dikarenakan hilangnya zat-zat tersebut yang berfungsi
sebagai penguat dan membantu pertumbuhan tulang menurun drastis.
3. Apa fungsi
kalsium pada tulang ?
Penjelasan: fungsi
kasium pada tulang ada dua yaitu :
o Sebagai
penguat tulang
o Dan
membantu pertumbuhan tulang
Bab iv
Penutup
A.
Kesimpulan
Keadaan
tulang paha ayam setelah direndam larutan HCl menjdi elastis dan rapuh
perbedaan tulang paha ayam terletak pada warna tulang, endapan dan struktur
tulang yang berubah karena pengaruhasam klorida terhadap kalsium tulang seperti
pada reaksi berikut:
HCl +
CCl → CaCl2 +H2
Umumnya
penyusun tulang diseluruh tubuh semuanya berasal dari luar kedalam akan menemukan lapisan-lapisan Kalsium,
Sum-sum, Fosfat, Zat kapur.
B.
Lampiran
Bab
i
Pendahuluan
A.
Landasan teori
Bernapas
merupakan kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup. Bernapas adalah proses
menghirup oksigen dan menghembuskan karbon dioksida,
Tujuan
manusia bernafas adalah menghasikan energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Proses
pernapasan pada makhluk hidup berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor
begitu juga dengan alat pernapasannya.
Mekanisme
pernapasan terbagi menjadi dua yaitu ;
1.
Pernapasan dada
Pernapasan
dada tejadi karena otot-otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk
terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini
membuat tekakan dalam rongga dada mengecil dan paru-parau mengembang. Pada saat
paru-paru mengembang tekanan udara diluar lebih besar daripada di dalam
paru-paru akibatnya udara masuk, sebaliknya saat antar tulang rusuk berelaksasi
tulang rusuk turun. Akibatnya volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di
dalamnyapun naik pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar
2.
Pernapasan perut
Pernapasan
ini terjadi karena gerakan diagfragma. Jika otot diagfragma berkontraksi rongga
dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya udara akan masuk kedalam
paru-paru. Saat otot diagfragma relaksasi diagfragma kembali kekeadaan semula,
saat itu rongga dada akan menyempit mendorong paru-paru sehingga mengempis
selanjutnya udara pada paru-paru akan keluar.
Proses pernapasan meliputi dua proses yaitu:
1.
Inspirasi
Bila otot
antar tulang rusuk berkontaksi maka tulang-tulang rusuk terangkat sehingga
volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di paru-paru mengecil
sehingga udara di luar yang mempunyai tekananlebih besar masuk kedalam
paru-paru.
2.
Ekspirasi
Bila
otot-otot antar tulang rusuk berileksasi maka tulang-tlang rusuk tertekan
sehingga rongga dada mengecil , akibatnya tekanan udara di paru-paru memebsar
sehingga udara keluar.
Bab ii
Model praktikum
A.
Tujuan
Mengetahui
mekanisme inspirasi dan ekspirasi
B.
Alat dan bahan
1.
Toples plastik bening
2.
Balon tiup
3.
Selang plastik
4.
Lem korea
5.
Karet gelang
C.
Cara kerja
1.
Siapkan alat dan bahan
2.
Lubangi toples pada bagian bawah
3.
Potong selang dengan panjang yang tidak
menyentuh dinding toples. 3 cm 2 bagian, 8 cm 1 bagian
4.
Kedua potobgan selang yang pengek salah atu
ujngnya dipotong
5.
Kedua selang potongan pendek dan panjang
disatukan membentuk huruf “Y” menggunakan lem
6.
Lubangi penutup toplesbseukuran dengan selang
pelastik
7.
Tutup bagian bawah toples dengan balon
8.
Ambil dua balon dan ikat pada selang pelastik
lalu masukan selang yang panjang pada penutup toples
9.
Tutup rapat toples, tambahkan lem disekitar
selang agar tidak ada celah
10. Tarik
balon pada bagian bawah botol ke bawah
Bab III
Pembahasan hasil pengamatan
v Pembahasan
hasil pengatan
1.
Apa yang terjadi pada kedua balon kecil setelah kalian menarik
bahan pada bagian bawah toples ke bawah ?
Penjelasan:
Saat
balon ditarik maka balon yang berda di dalam botol menggembung karena terisi
udara, hal ini disebabkan tekanan udara I dalam toples berkurang sedangkan
tekanan udara diluar toples (udara bebas) yang tetap menjadi lebih besar
sehingga udara di luar toples akan mengalir kedalam balon dalam toples yang
diumpamakan sebagai paru-paru, proses yang seperti ini disebut proses
inspirasi.
2.
Apa yang terjadi bila balon bagian bawah dilepas kembali ?
Penjelasan:
Keadaan
balon dalam toples saat membran (balon yang di tarik) dikembalikan adalah
mengempis hal ini disababkan karena tekanan udara di luar mengecil atau
berkurang sehingga udara dalam toples keluar. Udara yang keluar membuat balon
di dalam toples mengempis ini disebut ekspirasi.
Bab
iv
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan tentang cara kerja pau-paru dalam
praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan model paru-paru yang telah
dibuat maka dapat disimpulkan bahwa ketika balon bagian bawah ditarik maka
balon yang berda dalam toples menggelembung karena terisi udara, proses ini
disebut proses inspirasi. Sedangkan ketika bagian bawah dilepas kekeadaan
semula balon yang berda dalam toples mengempis proses ini di sebut ekspirasi.
Jadi dalam sistem pernapasan manusia asa proses inspirasi ddan
ekspirasi yaitu pengambilan udara pernapasan dari udara bebas untuk masuk
kedalam tubuh atau paru-paru serta mengeluarkan gas sisa keudara bebas.
Pengambilan udara dikenal dengan inspirasi sedangkan pengeruaranya dikenal
dengan ekspirasi.
B. Lampiran`